Dongeng Anak Indonesia - Kumpulan sinar mentari menyinari embun embun dedaunan angin menggetarkan pohon yang diam terpaku, hutan rimba terasa sejuk menyegarkan . Terdapat sangkar sederhana yang menghiasi salah satu pohon di situlah hidup seekor burung yang tidak mempunyai anak, Mepati namanya. Dia hidup sendiri tanpa ada yang menemani.
Saat matahari turun dan memanggil bulan hujan membasahi bumi dan petirpun menggelagar menyertai. Saat itu Merpati sedang membenahi rumahnya yang sedikit rusak akibat angin kencang.
”Cit..cit..cit..” suara aneh terdengar Merpati ,ia mencari asal suara tersebut ,ia yakin itu suara burung yang sama dengannya, walau kilat membahana Merpati tetap mencari . Ternyata suara anak burung yang baru berusia dua hari tanpa tanpa seekor induk ia dapat.
”Oh,mungilnya dirimu ,ikutlah bersamaku ”.dengan senyum ia menyelamatkan bayi burung dari dinginnya hujan malam itu.dan malam itu juga merpati berniat untuk merawatnya hingga dewasa dan memberinya nama Kenari. Merpatipun menjadi ibu
Keesokan harinya saat mentari menembus celah celah sangkar ibu merpati suara tangis burung kecil terdengar. Hari hari Merpati lebih berwarna dengan hadirnya Kenari. Merpati mencoba mengajari apa yang ia ketahuinya kesederhanaannya, kemurahan hatinya .
Tahun demi tahun berlalu ,Kenaripun menjadi burung dewasa ketika itu Merpatipun telah tua renta. Kenari bosan hidup sederhana, ia selalu menyalahkan Merpati yang tak bisa memenuhi keinginananya.
Kenari berubah akibat lingkungan yang mempengaruhinya. Kenari lupa bahwa Merpatilah yang manyelamatkannya dari badai ketika ia masih kecil. Merpati hanya bisa bersedih dada karena Merpati memang tidak bisa memenuhi keinginan anaknya. Hingga suatu hari karena kesal menyelimuti hati, Kenari bertekat untuk pergi entah kemana hingga tersesat di pemukiman warga.
Suara tembak melasat di kiri telinganya. Ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Kini Kenaripun menyesal talah meninggalkan Merpati yang rela merawatnya hingga dewasa meski tak dapat memenuhi keinginannnya
*;~A”n”_D!_M!~*