Pages

Saturday

Harta Karun Raja Hayam Wuruk

Dongeng Anak Indonesia - NANDA gadis cilik dan sahabatnya Raka sedang piknik ke hutan, tiba-tiba muncul harimau dan langsung menyerang mereka. Nanda dan Raka langsung berlari dikejar harimau, mereka tersesat di dalam hutan. Malam yang dingin dan gelap membuat mereka mencari tempat teduh di dalam sebuah gua. Raka yang pandai bahan-bahan kimia, berhasil membuat api dari batu, caranya dihantamkan ke daun kering yang sudah dikumpulkan. Raka juga membuat tenda dari daun kelapa. Nanda memuji kehebatan Raka. Raka dan Nanda ketakutan karena ada bunyi-bunyi yang berasal dari sekitar mereka. Ternyata seorang kakek yg sedang mengumpulkan kayu bakar keluar dari semak2. Mereka mengajak kakek tersebut menghangatkan diri dan memberikan sebagian dari bekal mereka. Raka dan Nanda menawarkan kakek untuk istirahat. Mereka sudah mempersiapkan tempat untuk tidur yang beralas daun pohon kelapa. Ketika mereka merapikan tempat tersebut, tubuh kakek bersinar dan hilang. Mereka tidak mengetahui hal tersebut. Mereka kaget dan takut. Tapi lalu mereka melihat tabung bercahaya yang tertinggal di tempat duduk kakek. Lalu ada suara kakek yang berkata karena mereka telah baik, mereka mendapatkan hadiah berupa peta harta karun.

Raka yang ingin mencari harta karun tersebut esok hari. padahal Nanda ingin mereka kembali ke teman-temannya. Raka mengatakan bahwa letak harta karun tersebut dekat dengan mereka karena hanya beberapa kilo dari goa ke candi borobudur (gambar goa tertera di peta sehingga bisa jadi acuan Raka dan Nanda). Raka berjanji kalau sudah ketemu harta karun, mereka akan mncari teman temannya. Nanda setuju. Mereka tidur, asap merah menyelimuti tempat Raka dan Nanda tidur. Raka dan Nanda bangun. Raka segera menutup hidung dan mulutnya. Nanda dengar suara kuda. Dia tertarik karena kudanya bagus dengan asesoris kuda, tidak ada penunggangnya. Raka melarang Nanda untuk menghampiri kuda. Tapi Nanda seolah terhipnotis. Di luar sudah menunggu Pria Bermata satu yang menyeramkan. Naik kuda, dengan tanduk bersinar. Jubah pria mata satu juga bersinar. Pria Mata Satu ini menaiki kuda yang bertanduk dan matanya mengeluarkan api, dan hendak merebut benda pusaka Nanda. Di tangan Pria ini terdapat pecut yang dapat mengeluarkan listrik. Pria Mata Satu langsung menyerang Nanda dan Raka tanpa basa basi.

Nanda dililit oleh pecutan lalu ditarik dan duduk di atas punggung kuda. Nanda dibawa Pria mata satu naik kuda terbang. Raka berteriak dan mencoba mengejar sebelum kuda tersebut terbang. Lalu tiba-tiba ada kuda putih terbang ada tanduknya juga, penunggangnya pria berbaju tipis seba putih, pakai asesoris berwarna emas, mendarat dan mendekati Raka. Raka diajak naik ke punggung kuda dan mengejar kuda hitam tersebut. Terjadi kejara-kejaran, penunggang kuda putih menembakkan sinar dari tanduknya dan berhasil membuat kuda tersebut bergoyang dan menjatuhkan Nanda. Penunggang putih berhasil menangkap Nanda, dan mendaratkan Nanda dan Raka. Lalu penunggang kuda putih mengejar kuda hitam, terjadi pertarungan di angkasa dan di daratan, antara penunggang putih dan hitam. Penunggang hitam kalah lalu kabur dg kudanya. Penunggang kuda putih bercerita pada Raka dan Nanda, bahwa ternyata Pria Mata Satu adalah orang yang dicarinya selama ini karena Pria Mata Satu adalah pencuri harta karun bangsanya.Pria putih berencana menangkap Pria Mata Satu dan membawanya untuk bertanggung jawab. Pria Putih juga bilang, bahwa Pria Mata Satu mengincar peta di tangan Raka Nanda. Pria Kuda putih langsung bergegas lagi dan sebelumnya Pria Kuda Putih mengatakan, bahwa gua yang dicari Nanda Raka ada di depan mereka. Nanda hendak mengucapkan terima kasih tapi Penunggang Kuda Putih langsung terbang. Ternyata diam-diam, Pria Mata Satu mengikuti Nanda dan Raka.

Raka sadar, ternyata mereka di depan gua yang sesuai dengan gambar di peta. Nanda dan Raka langsung menyusuri gua mengikuti petunjuk di peta, namun tiba tiba mereka terperosok ke dalam lorong yang licin. Nanda dan Raka langsung merosot turun dan akhirnya terjatuh di sebuah sungai yang penuh dengan lumpur, dan sungai tersebut menyedot tubuh mereka. Nanda dan Raka tidak bisa bergerak, namun Raka dengan sigap, langsung melepaskan tali pinggangnya dan menyambungkannya dengan akar di atasnya. Raka berhasil keluar dari sungai lumpur. Raka dan Nanda lalu menemukan sebuah batu bersinar, dan di peta dituliskan jika mendapatkan batu bersinar, maka mereka harus mencari sungai di bawah tanah. Raka dan Nanda bingung untuk mencari sungai di bawah tanah. Nanda putus asa. Nanda meminta Raka untuk segera pulang dan tidak usah mencari harta karun lagi, tapi Raka tidak mau. Nanda akhirnya memutuskan meninggalkan Raka yang hendak mengikuti petunjuk di peta. Baru saja Nanda melangkah, tiba-tiba Nanda menginjak sebuah batu dan tiba-tiba lantai di bawahnya langsung terbuka, Nanda terjatuh ke dalamnya. Raka hendak menolong, tapi Nanda keburu terperosok. Raka akhirnya masuk ke dalam lubang menyusul Nanda. Lorong tampak jauh sekali masuk ke dalam tanah, Nanda dan Raka terus melesat ke dalam tanah. Sesampai Raka di dasar lubang yang dalam, tiba-tiba mereka tercebur di dalam sungai yang bening sekali. Mereka berdua berada di dalam sebuah ruangan gua yang besar sekali, dan di dalam ruangan gua tersebut terdapat sungai yang bening sekali airnya. Raka senang, karena menemukan sungai di bawah tanah, Raka membaca petunjuk peta, bahwa mereka juga harus menemukan intan merah di dasar sungai. Namun Raka sadar ternyata Nanda tidak ada di sampingnya. Ternyata Nanda di sisi lain berteriak minta tolong.

Nanda tampak tenggelam karena ternyata tidak bisa berenang. Raka langsung menolong Nanda, namun tiba-tiba muncul ikan bersirip mengejar Nanda. Raka langsung menarik Nanda untuk berenang menjauh, namun ikan bersayap langsung menyerang Nanda. Raka langsung memengang sirip ikan dan Raka dan Nanda langsung terbawa terbang ke atas. Ikan bersayap terbang dan berontak, namun Raka berhasil menjinakkan ikan bersayap, Raka pun bersuit dan tampak ikan terbang menurut perintah suitan Raka. Raka dan Nanda, tampak berenang ke dalam air dan menemukan intan merah. Raka langsung menyimpan intan merah. Mereka langsung keluar dari lorong dan terbang ke atas. Saat mereka keluar, Nanda merasa mereka tidak berada di dunia mereka lagi. Tampak di luar, matahari menjadi 2 dan juga tampak bulan secara bersamaan. Nanda melihat peta, dan menyuruh ikan terbang mendarat di danau yang disilang di gambar peta. Raka dan Nanda langsung menghampiri sebuah gerbang yang tampak bersinar. Di pintu terbang tertulis, bahwa dibalik pintu ini terdapat harta karun Hayam Wuruk. Raka merasa ada jebakan di petunjuk di depan mereka. Namun Nanda menyuruh Raka percaya pada petunjuk yang sudah mereka ikuti selama ini.

Nanda memasukkan kunci ke dalam gerbang, tiba-tiba pintu terbuka dan tampak lorong yang panjang dan gelap sekali. Nanda dan Raka ragu untuk masuk, namun di meja samping lorong, terdapat 2 buah cawan minuman, yang satu cawan dari emas dan yang satunya lagi terbuat dari tanah liat. Terdapat tulisan untuk meminum salah satu cawan agar dapat menemukan harta. Nanda mengambil cawan emas dan hendak meminumnya, namun tiba-tiba Pria Mata Satu muncul dan langsung mengambil cawan emas. Pria Seram langsung minum, dan yakin ia akan memiliki harta Raja Hayam Wuruk yang terpendam selama ini. Tiba-tiba Pria Mata Satu merasakan kesakitan, dan langsung pingsan. Nanda pun akhirnya minum dari cawan satunya lagi. Saat Nanda minum tiba-tiba matanya bersinar, dan bisa melihat isi lorong bersinar dan tampak di ujung lorong, sebuah ruangan di depan mereka. Nanda kaget melihat pemandangan di depan mereka. Nanda dan Raka akhirnya menyusuri lorong, namun tiba-tiba lorong berputar-putar, Nanda dan Raka hampir saja terjatuh, namun mereka berhasil berpegangan. Di ujung lorong, tampak celah semakin mengecil. Nanda dan Raka berlari agar bisa segera keluar dari lorong. Nanda dan Raka langsung loncat persis celah lorong menyempit. Namun Pria Mata Satu tiba-tiba muncul dan ikutan loncat melalui celah. Nanda dan Raka kaget melihat Pria Mata Satu ternyata masih sadar. Pria Mata Satu langsung berlari menuju ke ruangan emas mengikuti Nanda. Nanda dan Raka berlari, hendak menyusul Pria Seram. Raka pun langsung menyuitkan dan tampak ikan terbang Muncul.

Raka dan Nanda langsung naik ikan terbang dan tiba ruangan yang penuh dengan emas, tampak ada bangku rasa penuh dengan emas, di atas bangku ada mahkota Raja Hayam Wuruk. Raka dan Nanda senang dan mengambi mahkota emas bertabur batu berlian dan batu berharga lainnya. Pria Mata Satu muncul lagi dan dengan serakah, mengambil emas, tiba-tiba tanpa sengaja Pria Mata Satu menekan tuas rahasia. Tiba-tiba tanah tempatnya berpijak berguncang keras. Seluruh ruangan tampak runtuh. Nanda dan Raka lari keluar. Di saat terakhir, Pria Mata Satu sadar ruangan akan runtuh tapi ia terus mengambil emas hingga akhirnya, Pria mata Satu terkubur bersama keserakahannya mengambil emas. Raka dan Nanda keluar dan bertemu dengan Penunggang Kuda Putih yang ternyata sudah menunggunya. Raka dan Nanda naik kuda terbang Putih dan diantar pulang sambil membawa mahkota Hayam Wuruk. Ternyata intan merah yang disimpan Raka adalah Intan di mahkota Hayam Wuruk. Raka dan Nanda meletakkan intan tersebut di mahkota Hayam Wuruk.




Sumber : MNCTV.COM
 

Copyright © Dongeng Anak Indonesia. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert