Pages

Tuesday

Penjahit Tua dan Tikus-Tikus Kecil

Disebuah toko kecil di Kota Kelom,seorang penjahit tua sedang memotong-motong kain merah membentuk pola jas.Jas merah itu merupakan pesanan seorang pejabat di pusat kota. Jas itu akan di ambil tiga hari lagi. Waktu yang singkat untuk menjahit, pikir si penjahit. Hari itu ia menyelesaikan potongan-potongan kain agar esok pagi langsung dapat di jahit.




Hari sudah senja. Penjahit tua merapikan alat-alat jahitnya,menyiapkan benang-benang untuk menjahit esok pagi.

“Rupanya benang merahku tinggal dua gulung. Aku butuh seperempat gulung lagi untuk menyelesaikan jas ini,” ucap penjahit pelan. Penjahit tua segera meninggalkan tokonya setelah ia yakin pintu dan jendela sudah terkunci rapat. Tidak akan ada yang bisa memasuki toko itu selain tikus-tikus kecil yang menyelinap dari atap.

Menjelang malam itu,udara begitu dingin menusuk.Angin kering yang berhembus membawa udara dingin dan membuat tubuh menggigil. Penjahit tua merasa tubuhnya kaku dan pegal. Ia merebahkan diri di pembaringan.

“Molly...!” panggilnya pada Molly, kucing hitam yang sering membantunya.
“Uangku tinggal 2 keping,tolong belikan aku seperempat benang merah untuk menjahit besok pagi.” Penjahit tua menyuruh Molly. Molly segara memungut uang dua keping itu dan bergegas membeli benang. Ditinggalkannya dua ekor tikus kecil yang akan di makannya di dalam panci.

Ketika Molly membeli benang, Penjahit tua mendengar bunya gemeretak dari dalam panci. Panci itu terus menerus mengaluarakan bunyi tak...tik...tuk...dan membuatnya sulit tidur. Penjahit tua menghampiri panci itu dan membuka tutupnya. Dua ekor tikus kecil melompat keluar dan lari. Setelah itu suasana tenang dan si Penjahit bisa istirahat.

Esok harinya si Penjahit tidak bisa bangun karena tubuhnya lemas. Ia tidak bisa menjahit. Ia pasrah apabila Sang Pejabat hendak menghukumnya karena pesanan yang tidak selesai Penjahit tua hanya bisa membayangkan hukuman yang akan diterimanya.

Pada hari yang ditentukan, Penjahit tua tertatih-tatih menuju toko siap menerima hukuman. Namun,ketika ia membuka pintu toko alangkah terkejutnya ketika ia mendapati sebuah jas merah yang sangat bagus,terjahit dengan rapi, dan disulam dengan hiasan rumput dan burung pipit.




“Siapa gerangan yang menjahit jas ini? Benar-benar bagus!” Penjahit tua keheranan. Ia mengamati jas merah yang indah itu. Ia menemukan catatan kecil yang diselipkan pada saku baju.Catatan itu berbunyi : “Terima kasih telah menyelamatkan kami dari dalam panci.” Penjahit tua tersenyum, ternyata tikus-tikus kecil itu. Rupanya mereka pandai menjahit.
 

Copyright © Dongeng Anak Indonesia. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert